Thursday, February 10, 2005

YOGYA KOTA COPET?

Harian Kompas Edisi Jogja, 11 Februari 2005

YOGYA KOTA COPET?

Dua hari (6 dan 7 Februari) yang lalu saya berkunjung ke Yogyakarta dengan seorang teman. Karena ingin lebih jauh mengenal tentang kota budaya ini, saya berkeliling dengan menggunakan bus kota. Hari kedua saya naik bus kota jalur 7 yang tidak terlalu penuh penumpangnya. Sampai di tempat yang dituju, kami turun. Saya lewat pintu depan dan kawan saya turun dari dari pintu belakang. Sudah sampai di bawah, tiba-tiba teman saya berteriak spontan," Hpku di copet". Namun, karena bus kota tersebut cepat melaju, sehingga kami tidak sempat untuk sekedar menghardik pencopetnya.
Dengan nada kesal, teman saya bercerita dengan teman-teman lainnnya di rumah. Mereka bilang, memang saat ini marak pencopet di bus kota. Ironisnya, pelakuknya kebanyakan warga pendatang dan bukan orang Yogyakarta asli. Mendengar cerita ini, saya sedih nama baik kota sebagai kota budaya dan pendidikan mulai bergeser menjadi kota copet. Melalui surat ini, saya berharap masyarakat penguna jasa bus kota tetap waspada. Dan bagi penegak hukum, harus ada tindakan untuk mempersempit ruang bagi pencopet di bus kota. Sehingga, kota Yogyakarta sebagai pusat budaya dan pendidikan memang benar-benar nyata. Bukan budaya copet yang akan berkembang.

E. Musyadad
Warga Epistolohik Indonesia
Jl. Ki Hajar Dewantara I No. 11 Jombang Jawa Timur 61419

No comments:

Post a Comment

Pesta Blogger 2008