Sunday, August 13, 2006

Stadiun yang “Demokratis”

Kompas Jatim, 19 Juli 2006
Stadiun yang “Demokratis”

Setelah kita dihibur oleh hiruk-pikuk dengan piala dunia, saatnya kita menegok sepak bola kita. Pertandingan Liga Jarum Super memasuki babak 8 besar yang salah satunya digelar di Gresik Jawa Timur. Tentu saja pertandingan ini adalah sebuah sejarah sepak bola Jawa Timur. Namun, ada yang lebih menarik lagi untuk dicatat dalam sejarah perkembangan sepak bola di Indonesia. Kalau kita para penggila bola, tentu melihat kawan-kawan kita, para suporter yang sangat dekat dengan lapangan hijau. Mereka bisa melihat tim kesayangannya lebih dekat, dan yang paling penting tanpa dihalang-halangi oleh pagar besi. Lapangannya sudah mengadopsi gaya stadiun yang dipakai di Liga Inggris. Suporter bisa lebih semangat mendukung timnya. Dan yang sangat menggembirakan, pada pertandingan babak 8 besar kemarin, para pecandu bola ini melihat dengan tertib. Sebuah pemandangan yang menggembirakan. Melihat bola dari jarak dekat dan tanpa dibatasi pagar besi ini menjadi impian para maniak bola di tanah air. Semoga virus ini menyebar ke kota-kota lain dengan membangun stadiun yang lebih manusiawi, stadiun yang memberi akses yang lebih banyak kepada para pecandu bola. Mungkin inilah yang diimpikan banyak orang, menikmati hiburan yang murah dalam stadiun yang “demokratis”, stadiun yang tidak dibata-batasi. Maju terus sepak bola Jawa Timur.

E. Musyadad
Warga Epistoholik Indonesia
Jl. Ki Hajar Dewantara I No. 11 Jombang Jawa Timur 61419

No comments:

Post a Comment

Pesta Blogger 2008